SD Vincentius Filial
mangkaulu akan mulai dibangun
pada tanggal 1 maret 2013. Namun pada tanggal 26 februari 2013 telah dilakukan
peletkan batu pertama dilokasi pembangunan tersebut. Komisi PSE – Caritas k.
Padang yang berangkat dari Padang bersama perwakilan Kompas Gramedia pada hari
minggu sore menumpang kapal Ambu-ambu.
Sesampai di Tuapejat, rombongan menumpang lagi kapal
antar pulau ke Sikakap. Sampai di pastoran Sikakap pada senja hari senin. Besok
pagi rombongan dengan Pastor paroki, kepala SD Vincentius Sikakap dan beberpa
tim anggota lain menggunakan kapal milik pastoran menuju Mangkaulu. Sesampai di
lokasi , disamput oleh warga setempat dengan penyambutan yang meriah. Lalu kegiatan
berlanjut pada ibadat. Ibadat peletakan
batu pertama di lokasi dipimpin oleh Pastor kepala paroki Sikakap yaitu Romo
FX. Hurint. Bangunan ini mendapat bantuan yang besar dari Kompas Gramedia
melalui anak perusahaannya Grup Tribun. Mewakili perusahaan tersebut ada 2 orang ,
yaitu Domu Ambarita dan K. Hendrik . Pada proses Peletakan batu pertama
tersebut juga turut hadir perwakilan dari Kepala Desa Sinaka . Lalu turut serta
Kepala SD Vincentius meletakkkan batu pertama juga.
Setelah peletakan batu pertama, dilanjutkan dengan acara
ramah tamah kata sambutan oleh beberpa pihak ang terkait dalam pelaksanaan
pembangunan gedung sekolah tersebut. Seperti yang dikatakan oleh pihak sekolah
yang diwakili oleh kepala sekolahnya sendiri , yang menegaskan bahwa , ruangan yang
dibangun ada 4 kelas, sehingga kalau setelah menyelsaikan pendidikan hinga
kelas 4 SD, harus dilanjutkan ke tingkat berikutnya, yaitu kelas 5, 6 SD di Sikakap,
sehingga jangan menganggap sudah selesai di kelas 4 Sd, karen itu belum
tamatsehingga belum mendapatkan ijasah.
Kepala Desa setempat juga mengatakan untuk dapat
menyelesaikan bangunan sekolah ini, tidak seperti pembangunan lainnya yang
terbengkalai. Dari Domu Ambarita, mewakili grup Tribun, berbagi pengalaman
dirinya sewaktu masih di sekolah dasar, bagaimana dirinya sehari-hari di sekolah
dahulu. Dia juga mengingatkan, agar orangtua , khususnya laki-laki untuk
memperhatikan pendidikan anaknya, seperti mengurangi roko, untuk membeli buku
anaknya.
Selesai rangkaian acara tersebut, seluruh rombongan
disambut dengan makan siang. Setelah itu berangkat kembali ke pastoran Sikakap.
Perkiraan kembali sampai di pastoran jam 8 malam, setelah melewati ombak yang
menerjang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar