23 April 2013

Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana di Rawil Mentawai 14 – 18 April 2013




Di Tuapeijat dengan mengumpulan perwakilan dari Paroki dalam rawil Mentawai, yaitu, Sikakap, Sipora, Siberut dan Sikabaluan . peserta 30 orang dari 4 paroki tersebut merupakan perwakilan, baik dari seksi sosial paroki, omk dan tentunya ada pastor yang turut serta dalam pelatihan pengurangan resiko bencana. Dimulai pada minggu malam tanggal 14  April 2013. 






Pembukaan secara singkat oleh P. Abel Maia sebagai ketua Rawil Mentawai dan dilanjutkan oleh P. Alexius Sudarmanto selaku ketua Komisi PSE Caritas Keuskupan Padang. Dengan menekankan bahwa pelatihan ini dapat sekiranya menjadi awal mula pembentukan tim yang ada dalam paroki yang siap siaga dalam menghadapi bencana, begitu yang diutarakan oleh P. Alexius Sudarmanto.





















Pelatihan yang berlangsung selama 4 hari tersebut berlangsung dengan lancar. Hampir sama dengan pelatihan sebelumnya yang diadakan di Padang, semua peserta terlibat dengan praktek yang dilakukan di lokasi pelatihan. Dimulai dengan pemahaman materi tentang bencana hingga pengguanaan HT, GPs dan pendiriian tenda dan pemadaman kebakaran. Tidak lupa juga selama pelatihan, tiap sore diadakan misa sore yang dipimpin oleh pastor yang ikut pelatihan secara bergantian.


Pada suatu kesempatan, Bupati Mentawai juga turut hadir untuk dapat berbagi dengan seluruh peserta pelatihan.  Yudas Sabagalet sendiri menginginkan terbentuknya kelompok dari masyarakat sendiri untuk dapat diandalkan dalam menghadapi dan menanggulangi bencana. Tim yang berasal dari masyarakat sendiri yang bisa memiliki koordinasi jika terjadi bencana yang menimpa mentawai.


Seluruh kegiatan mengambil tempat di gereja stasi St. Petrus Tuapeijat. Pada akhir program ini diingatkan kepada seluruh peserta yang kembali ke paroki masing-masing bisa menyebarkan ilmu yang sudah didapat dan mampu mempersiapkan diri, keluarga, dan kelompok masyrakat dalam menghadapi bencana. Dari hasil evaluasi dan rencana tindak lanjut yang peserta berikan, nampak keinginan peserta untuk diadakan kembali dan untuk pengembangan di paroki mereka masing-masing.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar