16 Juli 2013

Pelatihan PRB di Sikabaluan 4 – 8 Juli 2013


Paroki Sikabaluan baru saja menyelesaikan kegiatan “Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana” pada tanggal 4 – 8 Juli 2013 lalu. Pada kegiatan tersebut , Komisi PSE-Caritas Keuskupan Padang, yang diwakili oleh Veronika T.P.W. dan Simon Bernad Romario Sitanggang beserta Fabio Dinasti dari LP2M sebagai fasilitator. Kegiatan ini tidak jauh berbeda dengan sudah diadakan sebelumnya di Padang dan Tuapeijat. Ini merupakan lanjutan rencana tindak lanjut Paroki Santa Maria Sikabaluan dari kegiatan di Tuapeijat. Kegiatan yang berlangsung diikuti 33 peserta dari hampir semua stasi yang ada di Sikabaluan.  Kegiatan yang mengambil tempat di gedung kompas.


Pastor Paroki P. Abel Maia berkesempatan membuka kegiatan pada tanggal hari Kamis (4/7), menyampaikan bahwa, tim Caritas yang hadir pada malam tersebut memang bukanlah ahli gempa, ahli bencana, hanya mereka ingin berbagi pengetahuan dari mereka  yang sudah mereka terima lewat pelatihan. Jadi pada malam ini untu peserta agar dapat mengikuti pelatihan dengan baik. 

Besok paginya (5/7) peserta memulai kegiatan dengan materi yang telah dipersiapkan . Komposisi peserta dari perwaklian stasi dan asrama yang ada di lingkungan paroki. Pada sore diadakan misa bersama peserta di gereja Paroki Santa Maria Sikabaluan. Sesi materi malam isi oleh P. Abel Maia mengenai spiritualitaspenggerak berdasarkan Ajaran Sosial Gereja. Keesoakan harinya kegiatan berlanjut masih mengenai Pengurangan resiko bencana. Berbagi cerita mengenai bencana banjir yang baru saja menghadang daerah tersebut menjadi bahan pembahasan tersendiri. Kebanyakan peserta sudah mengalami kegiatan dalam menghadapi bencana banjir yang terjadi. Seperti pencarian informasi, hingga pemberian bantuan. 


Pada hari berikutnya banyak praktek yang dilakukan seperti pembangunan tenda, pertolongan pertama pada gawat darurat, dan pemadaman kebakaran. Pada hari terakhir pelatihan diadakan simulasi evakuasi korban bencana. Simulasi yang mulai menggunakan Radio HT , GPS, alat pertolongan pertama pada gawat darurat, dengan menggunakan tenda sebagai posko. Rute yang diambil mengelilingi daerah seputaran komplek Pastoran. Pada akhir semua acara ditutup pada malam dengan acara Misa dilanjutkan dengan acara menonton film bersama yang disediakan Pastor Abel Maia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar